Sekeluarga Mahasiswa MM Unib jadi Korban

Sekeluarga Mahasiswa  MM Unib jadi Korban

RASA duka mendalam tengah menyelimuti perasaan keluarga bersar PLN Bengkulu UPTK PLTA Ujan Mas Kabupaten Kepahiang. Pasalnya salah seorang pegawai terbaik perusahan milik BUMN tersebut ikut menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Lion AIR jurusan Jakarta Pangkal Pinang Senin (19/10).

Korban Rizal Gilang Perkasa Sanusi Putra Junior Enginer Ramdel Pemilihan UPTK PLN Bengkulu bersama istrinya Wita Seriani serta putrinya Kyara Aurine Ganiendra Giwitri berusia dua tahun berada didalam pesawat naas itu.

Manager Bagian Keuangan SDM dan ADM PLN PLTA Ujan Mas Syamsul Risal Asman membenarkan jika karyawan mereka berada didalam pesawat Lion Air yang hilang. “Ya Rizal merupakan Junioer Enginer Ramdel Pemilihan UPTK PLN Bengkulu, sudah tiga tahun bertugas disini (Kepahiang, red),” ungkapnya.

Menurut Syamsul, Rizal tengah mengajukan cuti untuk pulang ke Pangkal Pinang mengatar anak dan istrinya pulang ke kampung halaman. “Dia tengah cuti untuk mengantar istri dan anaknya pulang ke Pangkal Pinang. Istrinya datang kesini dalam rangka Hut PLN kemarin, setelah selesai acara dia ke Jakarta kemudian menuju pangkal pinang antar keluarganya,” ujar Syamsul.

Syamsul menegaskan Rizal merupakan salah seorang karyawan terbaik PLN PLTA Ujan Mas. Selain aktif, orangnya juga disiplin serta dapat berkerjasama dengan baik seluruh karyawan serta bisa diberikan kepercayaan untuk melaksanakan tanggungjawab secara baik. “Ia bertugas di Kepahiang sejak Maret 2015 lalu, kita semua merasa sangat kehilangan,” sebutnya.

Rekan-rekan korban di kantor PLTA Ujan Mas mangku tidak ada pirasat atau sikap aneh dari korban sebelum kejadian. Hanya saja Sabtu (27/10) pasca puncak penutupan Hut Listrik Nasional dikawasan kantor PLTA Ujan Mas, korban bersikap sangat rajin mengajak karyawan yang hadir untuk bekerliling memberikan sampah dilingkungan kantor. Karena usai acara sampah banyak berserkan.

Dia mengatakan, berbagai prestasi pernah ditorehkan oleh Rizal, diantaranya termasuk salah satu pegawai yang aktif berorganisasi dan dikenal sebagai inovator terbaik. Bahkan beliau pernah mendapatkan penghargaan dari PLN karena berhasil menjadi seorang yang memiliki inovasi yang tinggi didalam budaya kerja. \"Kami sedih karena harus kehilangan pegawai terbaik kami,\" ungkap Syamsul.

Tentu saja kehilangan pegawai terbaik bukanlah sebuah keinginan yang diharapkan, namun apadaya jika takdir sudah ditetapkan. Sehingga apapun yang akan terjadi sulit untuk diprediksi, bahkan sebelum keberangkatan Rizal dari Bengkulu ke Pangkal Pinang saja tidak ada sebuah firasat buruk yang mampu dirasakan oleh Syamsurizal, namun kesedihan batin tetap membekas direlung hatinya.

Karena pada hari Sabtu (29/10) pagi, ia bersama dengan Rizal masih sempat bermain Futsal. \"Kepergian Rizal, istri dan anaknya membuat kami sedih, karena sebelumnya kami masih bermain bersama,\" tuturnya.Canda tawa Rizal dan keluarganya masih membekas dibenak Syamsurizal, apalagi kunjungan keluarga Rizal ke Bengkulu dalam rangka memeriahkan hari Listrik Nasional yang digelar PLN di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

Namun usai acara berakhir, Rizal meminta izin untuk mengantar pulang keluarganya kembali ke Bangka Belitung. Bahkan Rizal rela mengambil cuti selama 5 hari sejak Senin (29/10) hingga Jum\'at (2/11), demi mengatar pulang anak dan istrinya.

Namun belum genap lima hari masa cutinya berjalan, satu keluarga ini harus ikut menjadi korban tragedi pesawat Lion Air. \"Dengan kejadian ini kami sangat berduka, semoga mereka Khusnul khotimah,\" tutup Syamsurizal. Sementara itu, Kasubag Unib Herlina Utami mengatakan Rizal adalah mahasiswa aktif Magister Managemen Unib. \"Dia mahasiswa Magister Managemen angkatan 36, dua hari lalu masih ngobrol masalah absen,\" ujarnya.

Terpisah, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Abdul Mukhlis mengunjungi kediaman keluarga korban di daerah Parit Padang, Sungailiat, Bangka. Abdul Mukhlis menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban yang sampai saat ini masih menanti kondisi terkini jatuhnya pesawat lion air. “Kami keluarga besar PLN sungguh berduka atas musibah ini dan berharap keluarga diberi ketabahan dan kekuatan oleh Allah SWT” Jelas Mukhlis.

Mukhlis juga memanjatkan doa dan berharap pegawai PLN serta penumpang lainnya selamat. “Kami semua, seluruh pegawai PLN mendoakan agar rekan kerja kami diberikan mujijat keselamatan oleh Tuhan” Imbuhnya.  Menurut Abdul Mukhlis, Gilang sendiri merupakan salah satu pegawai yang menjadi andalan di PLN UPDK Bengkulu. “Gilang adalah pegawai yang cukup menjadi andalan di unit kerja PLN di Bengkulu, dia menjadi ketua tim dalam salah satu kegiatan pegawai muda PLN di Bengkulu” Tandasnya. (999/320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: